Cara Membuat Aplikasi Android – Seri 1
Cara membuat aplikasi android memang susah susah gampang (read: mudah). HapeTekno akan menjelaskan secara detail tahap tahap yang dilalui seorang creator / pembuat aplikasi android ketika membuat suatu project android. Cara pembuatan aplikasi berikut ini berdasarkan pengalaman teman teman dan saya sendiri. Jadi, please pay attention and read carefully (perhatikan dan simak baik baik) tahap tahap pembuatan aplikasi android berikut.
Setiap platfrom teknologi memiliki karakteristik dan istilah sendiri sendiri. Sebut saja “aplikasi android” yang terdiri dari Activity, Context, dan Intent. Sebenarnya ada komponen lain yang lebih canggih dan sulit untuk di jelaskan. Tapi untuk saat ini tiga komponen tersebut adalah yang terpenting yang perlu kamu tahu. Karena tiga komponen tersebut ada di setiap aplikasi android. Di artikel ini kamu diharapkan mampu memahami bagaimana aplikasi android dibuat, tips dan trik bagaimana menangani debug aplikasi menggunakan class class yang sangat membantu.
Kamu perlu tahu bahwa sebuah aplikasi android terdiri dari beberapa “task”, biasanya para programmer menyebutnya dengan activity. Setiap activity memiliki tujuan dan relasi yang berbeda dari activity yang lain. Kamu mungkin akan lebih memahami jika pernah bermain game Chippy’s Revenge.
Mendesain fitur aplikasi
Game Chippy’s Revenge memiliki design yang terbagi menjadi 5 layar / tampilan:
- Splash – Layar / tampilan awal yang disebut startup screen. Biasanya berisi logo game, version dan musik pembuka.
- Menu – Tampilan ketika pengguna bisa memilih beberapa opsi, termasuk “play”, “score”, atau opsi “help”.
- Play – Disinilah tampilan permainan kita.
- Score – Jika dipilih, maka akan menampilkan score tertinggi
- Help – Opsi / layar bantuan yang akan menjelaskan cara bermain, cara mengontrol, cara penilaian, dan mungkin tips dan trik.
Mulai paham? Inilah prototype dari cara membuat aplikasi android khususnya aplikasi game. Hampir semua aplikasi game memiliki 5 layar / tampilan diatas.
Kamu bisa dengan bebas menambahkan atau mengurangi layar tersebut. Tidak ada requirement (syarat) khusus untuk sebuah user interface aplikasi android. Yang terpenting aplikasi tersebut harus stabil, responsive dan bisa dimainkan dengan lancar. Contohnya, lihat saja game Flappy Birds.
Menentukan activity yang dibutuhkan
Kamu akan membutuhkan setidaknya 5 class activity untuk game Chippy’s Revenge, diantaranya:
- SplashActivity – Secara singkat, activity ini akan menampilkan sebuah “layout” (mungkin sebuah gambar), music singkat untuk beberapa detik, lalu masuk ke MenuActivity.
- MenuActivity – Activity ini simple, hanya ada beberapa tombol yang siap untuk di tekan. Masing masing tombol memiliki syntax onClick() yang akan mentrigger activity selanjutnya.
- PlayActivity – Nyawa dari sebuah aplikasi game, kamu perlu draw (menggambar) beberapa object di layar, menghandle beragam input dari user, menyimpan score, dan membuat alur game yang diinginkan.
- ScoresActivity – Isinya cukup simple, seperti SplashActivity. Nantinya berisi informasi score yang akan kamu buat dengan syntax TextView dalam sebuah Layout.
- HelpActivity – Hampir sama seperti ScoreActivity, tapi informasi score diganti dengan informasi help. Ingat, syntax TextView harus memiliki kemampuan scroll.
Masing masing class Activity harus memiliki layout file yang tersimpan dalam resources aplikasi. Untuk menghemat ukuran aplikasi, kamu bisa memakai layout yang sama untuk ScoreActivity dan HelpActivity. Berikut ini gambaran alur aplikasi game kita.

Implementasi fungsi pada aplikasi
Kita telah membahas activity activity yang akan kita buat. Buatlah resource file untuk masing masing activity secara terpisah (kecuali ScoreActivity dan HelpActivity). Resource file bisa berupa gambar background, music, atau object gambar lain. Kelompokkan dalam 1 folder.
Setelah jadi, pasti kamu bertanya “oke kita sudah punya resource file, lalu bagaimana saya mengontrol alur aplikasi? Bagaimana saya melakukan setting pada masing masing object? bagaimana caranya berpindah dari satu activity ke activity yang lain?”
Dengan terus memikirkan alur aplikasi game, kini saatnya mengimplementasikan secara details cara membuat aplikasi android. Untuk memulainya gunakan Context.
Menggunakan Context pada aplikasi android
Context adalah sebuah tempat dimana kamu bisa mengontrol semua fungsi teratas dari sebuah aplikasi. Kamu bisa menggunakan context untuk mengakses settings dan resource antar activity instances.
Caranya gunakan syntax berikut ini:
Context context = getApplicationContext();
Perlu kamu ketahui Activity class merupakan turunan dari Context class, jadi kamu bisa menggunakan Activity class dari pada harus menggunakan context secara explisit. Jika kamu hanya menggunakan context di setiap cases, maka kamu akan mengalami masalah memory leaks. Ada satu bacaan yang bagus mengenai memory leaks dari official android blog post.
Buat sebuah context yang valid untuk aplikasi tersebut, dan gunakan untuk mengakses fitur fitur dan services.
Maaf nih para pembaca sekalian. Karena ada suatu hal dan lain sebab, pembahasan kita mengenai Cara membuat aplikasi android – seri 1 kita sudahi sampai disini dulu ya. HapeTekno akan melanjutkan artikel cara membuat aplikasi android – seri 2 di kesempatan selanjutnya. Sembari menunggu seri 2, saya memberikan PR untuk kalian, yaitu carilah pengertian dari semua istilah istilah baru yang kamu temui di artikel ini. Sampai jumpa di cara membuat aplikasi android – seri 2.